Pagi itu klinik sangat sibuk ...
→ Sekitar pk.9:30 seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya ...
→ Saya menyiapkan berkasnya & memintanya menunggu...sebab semua dokter masih sibuk , mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi...
Sewaktu menunggu ...
◦ pria tua itu nampak gelisah ...
◦ sebentar-Sebentar melirik ke jam tangannya ..
→ Saya merasa kasihan ...
→ Jadi ketika sedang luang saya sempatkan utk memeriksa lukanya, & nampaknya cukup baik & kering
tinggal membuka jahitan & memasang perban baru ...
→ Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, saya putuskan untuk melakukannya sendiri.
Sambil menangani lukanya ..
◦ saya bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru??
→ Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari ..
→ Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu & istrinya mengidap penyakit ALZHEIMER...
→ Lalu saya bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat...
→ Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir...
Saya sangat terkejut & berkata: Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?
Dia tersenyum sambil tangannya menepuk tangan saya & berkata: Dia memang tidak mngenali saya, tetapi saya masih mengenali dia, kan?
Saya terus menahan air mata sampai kakek itu pergi...
→ Cinta kasih seperti itulah yang saya mau dalam hidupku.
Cinta sesungguhnya ..
» tidak bersifat fisik atau romantis.
Cinta sejati ..
» menerima apa adanya:..
☑ yang terjadi saat ini..
☑ yang sudah terjadi..
☑ yang akan terjadi..
☑ yang tidak akan pernah terjadi..
Tidak hanya terbatas untuk pasangan anda, tetapi juga orang-orang terdekat yang anda kasihi.
Sumber: Aandry Aarieztha